Senin, 09 Maret 2020

Terjemah Kitab (RO-AYTULLOOH) 22. SAMPAI KEPADA ALLAH


 راَيت الله


"Ro-aytullooh"
(Melihat Allah)

Oleh: Mustafa Mahmud

Di Nuqil dari Kitab
Al Mawaqif wal Mukhotobat - Imam An Nafri


22.
SAMPAI KEPADA ALLAH


 

Tuhan ku berseru kepada ku : Hnedaklah engkau berjalan menuju kepada Ku, dan Akulah yang menjadi pandu penuntunmu. Maka akupun berjalan... kulihat diriku sendiri; Ia pun berseru lagi :
Lalui semuanya! Arahkan tujuanmu kepada Ku saja. Sungguhpun bila engkau berhenti bersama dirimu yang tercela, niscaya engkau akan binasa, dan bila engkau berhenti dengan dirimu yang terpuji, niscaya engkau terhijab.

Sungguh, bila engkau telah terhijab dengan panggilan-panggilan yang terpuji itu, maka engkau akan didatangi oleh panggilan-panggilan yang tercela, dan dengan paksa engkau akan di tawan, penyebabnya tak lain karena engkau terhijab.

Aku pun melanjutkan perjalanan, maka kulihat akal pikiranku. Sambung Nya : Lalui saja dan jangan diperdulikan, tetapkan tujuanmu pada Ku! Bila akal yang datang akan disusul oleh hikmat kebijaksanaan; dan bila ia pergi maka ia pun akan melihat dirinya. Bila ia membawamu masuk ke dalam hikmat kebijaksanaan, ia pun akan berkata kepadamu “Ikutlah aku”, maka kekuasaan sudah berada di tangannya.

Bila ia datang, maka engkaupun akan menyertainya kepada hikmat kebijaksanaan; Bila ia pergi engkaupun akan mengikutinya menuju kepada hijab. Langkahi saja siapa-siapa yang datang dan siap-siapa yang pergi. Aku teruskan perjalanan... ujarNya pula : Engkau telh melewati bahaya itu!... kulihat kerajaan duniawi seluruhnya dengan sekali pandang; Berkata pula Tuhan kepadaku : Lalui dan langkahi apa-apa yang berada di dalamnya! Maka kesemuanya itu adalah kesenangan nafsumu dan impian-impiannya.

Kemudina kulihat kerajaan-kerajaan semuanya dengan sekali pandang; Kata Nya pula : “Lalui dan langkahi apa-apa yang berada di dalamnya! Maka kesemuanya itu adalah kesenangan akal budimu dan rumahnya. ..... Aku pun melalui, kemudian kulihat hikmah kebijaksanaan menyambut.

Kedatanganku dan membukakan pintu-pintu, dan di balik pintu-pintu itu terdapat pintu-pintu lagi, yang di dalamnya terdapat khazanah-khazanah, dan khazanah-khazanah itu berisi pula harta-harta kekayaan, lalu akupun didatangi oleh akal, jiwa, ilmu dan makrifat, semuanya serempak mendatangiku; maka Tuhan pun berkenan berkata padaku : engkau sudah menjalani segala sesuatu!..

Lemparkan himat kebijaksanaan kepada orang-orangnya dan buatlah perjanjian dengan mereka, supaya mereka membangun gedung-gedung dan rumah-rumahnya; inilah apa yang mereka tuju, mereka menginginkan agar engkau bercerai, dan mereka menceraikan engkau. Tetap sajalah engkau berjalan menuju pada Ku! Dan kesemuanya itu tidak layak bagimu utuk engkau tempati, engkaupun bukan penghuni yang herus menetap untuk selama-lamanya di sana!

Kembali aku berjalan lagi, kulihat orang-orang lalu lalang dan mereka yang berjalan, kulihat pula para ulama dan para zahid dan para muttaqien. Lalu berkatalah Tuhan padaku : Orang-orang yang lalu lalang akan sejurus dengan arah tujuannya; dan sekali-kali tiadalah orang yang lalu-lalang itu akan mengajakmu kecuali kepada maqam dan iqamahnya, dimana mereka berada; Maka bila engkau tertarik oleh orang alim atau ulama, engkau akan diundang kepada ilmu penegtahuannya; bila engkau menyukai orang arif, engkaupun akan dilambai kepada makrifat; lintasi saja mereka itu semua. Kesemuanya itu adalah lalu-lintasmu dan bukan tujuanmu, juga bukan tempatmu untuk tinggal...

Aku melanjutkan berjalan lagi ... ku lihat  segala sesuatu, kulihat wajah di balik wajahnya, dan apa yang berada di balik arti dan makna, kesemuanya menawarkan diri padaku dan berlomba menariku dengan berbagai usaha agar aku berpaling padanya. Tuhan pun berkata lagi : Segala sesuatu itu menawarkan diri melalui penglihatanmu yang memandang, dan mengaitkan akan arti dan makn dengan selera penggembaraanmu itu; waspadalah pada pandanganmu, jangan menengok kepada sesuatu agar mereka jemu dan menutup lesannya supaya tidak lagi menawarkan apa-apa padamu; Simpanlah kemauan kerasmu dari segala arti dan makna, dan himpunlah atas Ku. Sungguh jika mereka itu tidak melihat engkau berkemauan keras, niscaya mereka tidak menawarkan dan menarik-narimu.... Akupun menahan pandanganku dan menaggalkan kemauan kerasku. Dengan nada gembira Ia pun berseru : Marhaban!! Terhadap hati hamba Ku yang sunyi dari segala sesuatu. Lalu Ia pun bersabda : Engkau telah lulus! Engkau sudah melewati alam semesta (Al Kauniah) dan sekarang tiba dalam perjumpaan dengan Pencipta Alam Semesta (Al Mukawwin).

 Di saat itu aku mendengar Sabda-Nya : KUN (jadilah) disusul pula oleh sabda Nya : Jangan engkau berhenti dalam pesona “KUN” Lalui! Lewati! Walaupun “Kun” itu sumber pokok alam semesta; Jangan engkau dibawa-bawa hingga turun ke bawah lagi dari maqammu. Kulalui “Kun” dengan merendah-rendah; Sabdanya pula : Akulah Allah.... Ku sahuti : “Engkaulah Allah” Engkau pelindung ku (Maulaya) yang menfitrahkan daku untuk berdiri di antara kedua tangan Mu yang menjadi persai untukku dari sambaran perintah dan larangan Mu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kitab Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf

  AJARAN     KAUM SUFI Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf Karya : Ibn Abi Ishaq Muhammad ibn Ibrahim ibn Ya’qub Al-Bukhari AL-KALABADZI...

Postingan Populer