Sabtu, 26 September 2020

Terjemah Al-Washaya li Ibn al-‘Arabi 29. WASIAT IHWAL MENEGAKKAN HUKUM ALLAH ATAS DIRI SENDIRI

 


Terjemah Al-Washaya li Ibn al-‘Arabi
Wasiat – Wasiat Ibn ‘Arabi

Penerjemah : Irwan Kurniawan

29.

WASIAT IHWAL MENEGAKKAN HUKUM ALLAH ATAS DIRI SENDIRI

 


Hendaklah engkau menegakkan hukum (hudud) Allah atas dirimu sendiri dan atas orang-orang yang berada di bawah kekuasaanmu, karena engkau akan diminta pertanggunganjawab oleh Allah tentang hal itu.

Jika engkau memiliki kekuasaan, pastikan engkau dapat menegakkan hukum Allah atas orang yang Allah kuasakan kepadamu. Kullukum ra’in wa mas’ulun ‘an ra’iyatihi – kalian semua adalah pemimpin dan akan dimintai petanggunjawaban atas kepemimpinannya.

Yang demikian itu, tak lain dan tak bukan, berarti menegakkan hukum Allah kepada diri mereka.

 Sekurang-kurangnya, kepemimpinan itu adalah kepemimpinanmu atas dirimu sendiri dan segenap anggota tubuhmu. Tegakkan hukum Allah atas dirimu hingga atas kekuasaan yang paling besar.

Engkau adalah wakil Allah atas segala hal dalam dirimu dan bahkan lebih besar dari itu. Sebuah hadis meriwayatkan ihwal seorang yang menegakkan hukum Allah dan yang menentangnya. Rasulullah saw., memberikan perumpamaan mengenai keduanya : “Sekelompok orang menaiki sebuah bahtera. Sebagian menempati bagian atas dan sebagian lainnya menempati bagian bawah. Orang-orang yang berada di bawah, jika ingin minum, harus melewati orang-orang yang berada di bagian atas. Lalu, mereka mengatakan, ‘Kita buat saja lubang pada tempat kita agar tidak mengganggu orang-orang yang berada di atas kita. Jika engkau membiarkan mereka melakukan apa yang mereka kehendaki; pasti binasalah mereka semua.

Wahai kekasihku, jika seorang pemberi peringatan mengingatkan dan memerintahkanmu untuk berbuat kebaikan, maka yang demikian itu adalah langkah malaikat.

Kemudian, sesudah itu, datanglah pemberi peringatan yang lain. Ia mencegahmu berbuat kebaikan, maka yang demikian itu adalah langkah setan.

 Engkau bisa mengetahui kebaikan dan kejahatan hanya dengan mengetahui syariat. Jika seorang pemberi peringatan memperingatkanmu dan ia memerintahkanmu untuk berbuat kejahatan, maka yang demikian itu adalah langkah setan. Jika kemudian datang pemberi peringatan dan ia mencegahmu berbuat kejahatan, maka yang demikian itu adalah langkah malaikat.

Engkau ibarat bahtera. Jika bahtera itu dilubangi, maka binasalah seluruh yang ada pada dirimu. Hendaklah engkau mengetahui syariat. Engkau tidak akan mengetahui hukum-hukum Allah kecuali sesudah menegakkannya, dan tidak mengenali orang yang menentangnya di antara orang-orang yang menegakkannya kecuali setelah mereka mengetahui syariat. Pastikan dirimu menuntuk ilmu syariat agar bisa menegakkan hukum-hukum Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kitab Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf

  AJARAN     KAUM SUFI Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf Karya : Ibn Abi Ishaq Muhammad ibn Ibrahim ibn Ya’qub Al-Bukhari AL-KALABADZI...

Postingan Populer