Penerjemah : Irwan Kurniawan
23.
WASIAT IHWAL HIJRAH DAN TIDAK TINGGAL BERSAMA ORANG-ORANG KAFIR
Hendaklah engkau hijrah, dan jangan tinggal di tengah-tengah orang-orang kafir. Hal itu akan merusak agama Islam dan meninggikan kalimat kekufuran di atas kalimat Allah. Allah memerintahkan perang hanya agar kalimat Allah menjadi paling tinggi dan kalimat orang-orang kafir menjadi paling rendah.
Barhati-hatilah engkau agar jangan tinggal dan masuk dalam jaminan orang kafir, semampumu. Ketahuilah bahwa orang yang tinggal di tengah-tengah orang-orang kafir -- padahal ia mampu keluar dari lingkungan mereka – tidak memiliki keberuntungan dalam Islam. Rasulullah saw., telah berlepas diri dari mereka, padahal beliau tidak berlepas diri dari siapa pun.
Diriwayatkan bahwa beliau bersabda : “Aku berelepas diri dari seorang Muslim yang tinggal di tengah-tengah orang-orang musyrik.” Ia tidak menghargai kalimat Islam. Allah SWT berfirman mengenai orang yang mati, sementara ia berada di tengah-tengah orang-orang musyrik : “Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, malaikat bertanya kepada mereka : “Dalam keadaan bagaimana kamu ini?” Mereka menjawab : “Adalah kami orang-orang yang tertindas di muka bumi.” Para malaikat berkata : “Bukankah bumi Allah luas dan lapang berhijrah di dalamnya?” Maka, orang-orang demikian itu tempatnya adalah neraka Jahanam ---- seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa, 4:97).
Karena itu. Di zaman kita ini, aku melarang manusia agar tidak mengunjungi Bayt al-Muqaddas dan tinggal di sekitarnya. Sebab, tempat itu berada di tangan orang-orang kafir. Wilayah itu adalah milik mereka dan yang berhak menguasainya adalah kaum Muslimin. Kaum Muslim yang hidup bersama mereka berada dalam seburuk-buruk keadaan – kita berlindung dari pengusaan hawa nafsu.
Para peziarah ke Bayt al-Muqaddas pada saat ini dan di antara kaum Muslim yang tinggal di tempat itu termasuk orang-orang yang disebutkan Allah di dalam firman-Nya : Orang-orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (QS. Al-Kahfi, 18 : 104).
Demikian pula, pembebasannya membuat putus asa setiap makhluk yang tercela menurut syariat. Allah telah menjamin pembebasan itu di dalam Kitab-Nya atau melalui lisan Rasulullah saw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar